atau praktik bisnis di mana sebuah perusahaan menyerahkan sebagian pekerjaan atau fungsi operasionalnya kepada pihak ketiga (perusahaan lain). Tujuannya adalah agar perusahaan dapat fokus pada kegiatan inti bisnisnya, sekaligus mengurangi biaya operasional.
Pekerja outsourcing memiliki kontrak kerja dengan perusahaan penyedia jasa, bukan dengan perusahaan pengguna
Pekerjaan yang dialihkan biasanya bersifat pendukung atau non-inti, seperti layanan kebersihan, keamanan, katering, atau teknologi informasi (TI)
Perusahaan pengguna dapat menghemat biaya rekrutmen, pelatihan, manajemen sumber daya manusia (SDM), dan tunjangan karyawan
Perusahaan dapat lebih fokus pada strategi dan pengembangan bisnis utama
Dapat memanfaatkan keahlian khusus dari penyedia jasa yang sudah profesional di bidangnya
Mengurangi biaya operasional seperti rekrutmen, gaji, dan tunjangan
Pihak ketiga cenderung lebih efisien dalam menjalankan tugas-tugas spesifiknya
Satuan pengamanan atau sekuriti
Petugas kebersihan (cleaning service)
Pengelolaan jaringan, pengembangan perangkat lunak, atau dukungan teknis
Jasa pengiriman dan pengemudi